top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Konsep Penyortiran Udang Sebelum Dipasarkan


Pengetahuan tentang size dan kualitas udang memiliki hubungan yang erat dengan proses pemasaran udang, karena semakin besar ukuran serta semakin bagus kondisi udang, maka harga jualnya akan melambung tinggi.

Tidak seperti komoditas lainnya, udang termasuk ke dalam komoditas yang high perishable yang artinya udang memerlukan penanganan dengan cepat, sesaat setelah udang dipanen dan akan dipasarkan agar tidak terjadi penurunan kualitas.

Sumber: bisnis.tempo.co

Setelah proses pemanenan selesai, selanjutnya udang diserahkan kepada bagian cold storage untuk dilakukan penyortiran berdasarkan ukuran udang serta kualitasnya. Penyortiran ini akan menentukan standar harga jual udang tersebut.

Patokan dari ukuran udang dapat dihitung dengan menimbang beberapa udang hingga mencapai berat 1 kg. Jika dalam 1 kg jumlah udang semakin sedikit, maka udang tersebut tergolong cukup besar dan diberi harga yang tinggi, begitu juga sebaliknya.

Selanjutnya, udang dilakukan penyortiran berdasarkan kualitasnya. Ada beberapa golongan udang berdasarkan kualitasnya, yaitu

First Quality (FQ), yaitu udang dengan kualitas terbaik yang tidak menunjukkan adanya kerusakan fisik yang ditunjukkan dengan lengkapnya semua anggota tubuh udang serta tidak menunjukkan adanya infeksi penyakit.

Second Quality (SQ), yaitu kategori yang diisi oleh udang-udang yang dalam keadaan normal, dan tidak adanya organ yang hilang, namun terdapat goresan-goresan pada tubuh udang.

Below Standard (BS), yaitu udang yang telah mengalami kerusakan fisik dan bagian tubuhnya ada yang hilang. Udang-udang dengan kondisi tersebut tentu tidak layak untuk diekspor keluar negeri.

Baca Juga:

625 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page