Kontaminasi plastik dunia saat ini sudah memasuki kondisi “awas”, yang artinya sudah terlalu banyak mencemari. Tidak hanya di daratan, kontaminasi laut juga merambah lautan.
Bahkan, beberapa penelitian sebelumnya mengatakan bahwa plastik sudah mulai mencemari ikan-ikan di lautan yang dibuktikan dengan adanya kandungan plastik pada daging ikan.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh beberapa tim peneliti dari universitas dan lembaga penelitian yang ada di Inggris Raya kembali membeberkan fakta mengejutkan. Pasalnya, penelitian tersebut menemukan bahwa polusi plastik kini sudah merambah lingkungan dasar laut terdalam.
Dalam studi yang diterbitkan oleh jurnal Royal Society Open Science, para peneliti dari Newcastle University, Scottish Association of Marine Science, dan University of Aberdeen menjelaskan bahwa mereka telah menemukan molekul mikroplastik pada sistem pencernaan Lysiaassoidea amphipods, hewan laut terdalam yang menyerupai udang.
Sumber: beritagar.id
Penelitian tersebut dilakukan di 6 paling yang berada di Lingkar Pasifik (Pasific Rim), yaitu Palung Peru-Chili yang berada di tenggara Pasifik, New Hebrides dan Palung Kermadec di bagian barat daya Pasifik, serta Paling Jepang, Palung Izu-Bonin dan terakhir Palung Mariana yang berada di barat laut Pasifik.
Penelitian dilakukan dengan memberi umpan pada palung, kemudian menangkap dan dilanjutkan dengan membedah makhluk yang hidup pada kedalaman lebih dari 6.000 meter tersebut. Hasil yang didapat cukup mencengangkan. Hampir 72 persen hewan yang mereka tangkap, setidaknya mengandung satu partikel mikroplastik di dalam sistem pencernaannya.
Bahkan, 100 persen sampel hewan yang ditangkap di Palung Mariana, semuanya mengandung mikroplastik.
Eksplorasi bawah laut memang sangat jarang dilakukan karena masih membutuhkan biaya yang besar serta memakan waktu yang tidak sebentar. Temuan baru ini membuktikan bahwa nyaris tidak ada area di lautan yang terbebas dari kontaminasi plastik. Hal ini tentu dapat menimbulkan masalah yang lebih besar untuk kedepannya.
Baca Juga: