top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

4 Jenis Tambak Udang dengan Tingkat Padat Tebarnya


Pembentukan kolam tambak dilakukan dengan fungsi sebagai lahan tempat komoditi perairan dibudidayakan. Pada umumnya, tambak lebih sering digunakan untuk membudidayakan udang.

Jenis kolam untuk tambak ada beberapa macam, namun biasanya masyarakat lebih sering menggunakan kolam tanah langsung. Hal ini banyak dilakukan karena kolam tanah tidak memerlukan biaya yang mahal.

Sumber: infoakuakultur.com

Walaupun semua tambak terlihat sama antara satu dan yang lain. Ternyata, tambak ada macam jenisnya. Diketahui, ada 4 jenis tambak yang bisa anda kelola, di antaranya adalah tambak ekstensif, semi intensif, intensif dan super intensif.

1. Ekstensif

Tambak ekstensif atau tambak tradisional merupakan jenis tambak yang paling banyak digunakan oleh para petambak. Metode tambak ekstensif dikenal memiliki padat tebar yang rendah, sehingga memiliki tingkat produktifitas yang juga rendah. Walaupun begitu, tingkat perawatan yang dilakukan juga akan semakin mudah, sehingga risiko udang terkena penyakit juga kecil.

Padat tebar tambak ekstensif umunya berkisar antara 3.000 hingga 8.000 ekor per ha, dengan hasil panen yang didapat adalah 300 – 2.000 kg.

2. Semi Intensif

Tambak semi intensif dianggap cocok digunakan di Indonesia, karena selain hasil panen yang didapat besar, dampak terhadap lingkungannya juga relatif lebih kecil. Padat tebar ideal pada tambak semi intensif adalah 10.2000 sampai 20.000 per ha, dengan hasil panen 2.000 sampai 3.000 ekor.

Karena padat tebar yang masih tidak terlalu rapat, membuat tambak semi intensif ini tergolong cukup mudah untuk dilakukan pengontrolan, sehingga pencemaran air tidak cepat terjadi.

3. Intensif

Tambak intensif umumnya memiliki padat tebar yang cukup tinggi, yaitu 20.000 sampai 50.000 ekor per ha. Tambak intensif biasanya menggunakan kolam tanah langsung, namun dapat juga menggunakan lapisan seperti geomembrane untuk mengurangi tingkat erosi tanah. Kedalaman kolam tambak juga dibuat lebih dari 1 meter, sehingga udang dapat bergerak bebas.

Akibat dari padat tebar yang tinggi, tambak intensif dapat menghasilkan limbah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan tambak ekstensif dan semi intensif, serta dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan sekitar.

Limbah yang dihasilkan dari budidaya tambak intensif berasal dari tumpukan pakan yang mengandung senyawa merugikan, seperti C, N, dan P.

4. Super Intensif

Padat tebar pada tambak super intensif ditingkatkan lagi, sehingga menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan tambak intensif. Padat tebar yang tinggi memungkinkan petambak mendapatkan hasil panen yang lebih besar.

Namun, pengaplikasiannya membutuhkan biaya yang cukup mahal. Demi menunjang asupan oksigen pada tambak, anda setidaknya membutuhkan 8 unit kincir, 4 unit turbo jet serta blower berkekuatan 5,5 HP.

Kedalaman kolam tambak juga harus ditingkatkan menjadi sekitar 260 cm agar udang tidak terlalu penuh sesak.

Baca Juga:

12.493 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page