Kehadiran plankton pada tambak sangatlah penting demi menjaga kestabilan kualitas air. Hal ini dikarenakan plankton terbukti dapat menjaga kestabilan ph air serta dapat dimanfaatkan udang sebagai pakan alaminya.
Selain itu, kehadiran plankton juga dapat menyeimbangkan populasi bakteri yang ada di tambak, sehingga penguraian bahan organik dapat berjalan dengan baik.
Sumber: bbc.com
Dengan mengetahui kebenaran di balik fungsi plankton pada tambak, maka hal ini memacu para petambak untuk menumbuhkan plankton pada tambak mereka. Setelah mengetahui cara menumbuhkan plankton pada tambak, hal selanjutnya yang harus diketahui oleh petambak apakah plankton di tambak masih hidup atau sudah mati.
Penyebab Matinya Plankton Tambak
Salah satu hal paling umum yang dapat menyebabkan plankton tambak mati adalah kelebihan pemberian pakan. Hal tersebut diketahui dapat meningkatkan limbah organik yang selanjutnya akan memicu kematian massal plankton tambak.
Ciri Plankton Tambak Mati
Setelah plankton tambak mati secara massal, maka ph air akan semakin menurun secara berkesinambungan. Akibatnya, air akan bersifat asam dan keadaan tersebut bukanlah keadaan yang optimal untuk pertumbuhan udang.
Untuk mengetahui plankton di tambak mati atau tidak caranya cukup mudah. Anda hanya butuh mengambil sampel air tambak, kemudian masukkan ke dalam botol bening dan biarkan selama 30 menit.
Jika air pada botol mengalami perubahan warna ataupun berubah menjadi bening, maka dapat disimpulkan bahwa plankton sudah mati. Sebaliknya, apabila air yang dimasukkan ke dalam botol tidak mengalami perubahan warna, maka planktonn masih dalam keadaan hidup.
Solusi
Apabila plankton di tambak terindikasi mulai berkurang, maka langkah yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kembali plankton tersebut. Caranya adalah dengan membersihkan dasar tambak dari limbah organik yang telah menumpuk.
Setelah tambak bersih dari limbah organik tersebut, maka plankton akan dengan sendirinya tumbuh secara perlahan.
Baca Juga: