top of page
  • Redaktur: Yos Mo

Aktivitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat yang Mulai Menggeliat


Berbagai aktivitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, provinsi Bangka Belitung, belakangan ini sedang sering diberitakan oleh berbagai media massa nasional.

Akhir Maret lalu diberitakan nelayan Kapal Motor Adijaya 01 mendapat tangkapan berlimpah ribuan ekor ikan duri dengan berat sekitar 5 ton.

nelayan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat

dokumentasi PPN Sungailiat

Awal Maret dikabarkan anggota Komisi IV DPR RI bersama Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan mengadakan kunjungan ke PPN Sungailiat, untuk melihat bagaimana diterapkannya Undang-undang No. 7 tahun 2016 tentang Perlindungan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petani Tambak pada kawasan tersebut.

Aktivitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat memang sedang menggeliat, setelah sebelumnya sempat lama mati suri akibat terjadinya pendangkalan perairan.

Pendangkalan perairan disebabkan oleh aktivitas penambangan timah yang lokasinya dekat dengan pelabuhan. Limbah tambang dari darat membawa sedimentasi terus mengalir melalui air sungai hingga ke muara, sehingga kondisi air muara dan pelabuhan menjadi dangkal karena sedimentasi.

Aktivitas pertambangan tidak hanya mendangkalkan muara, juga berpengaruh terhadap hasil tangkapan nelayan di Sungailiat.

Terumbu karang yang merupakan tempat ikan mencari makan jadi tertutup lumpur dan kondisi airnya keruh, menyebabkan ikan-ikan menjauhi kawasan pantai, sehingga nelayan harus harus melaut lebih jauh hingga 10 mil yang menyebabkan meningkatnya biaya operasional.

Ancaman keselamatan nelayan juga diakibatkan oleh sedimentasi hasil kegiatan pertambangan. Bekas pasir yang disemprot saat penambangan memunculkan gundukan pasir (gusung) yang berada di bawah permukaan air.

Gusung di bawah permukaan laut kalau tertabrak kapal bisa menyebabkan kapal pecah dan bocor. Tahun 2012 lalu, ada nelayan yang meninggal karena kapalnya menabrak gusung..

Sejak setahun lalu, pemerintah setempat berkoordinasi dengan pemerintah pusat mulai aktif membenahi kondisi PP Sungailiat yang mulai memburuk.

Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat

anggota Komisi IV DPR & Dirjen Perikanan Budidaya KKP saat kunjungi PPN Sungailiat/ djpt.kkp.go.id

Pembenahan kawasan Sungailiat sudah dimulai sejak era mantan Bupati Bangka, Yusroni Yazid yang mengadakan kerjasama dengan PT Pulomas Sentosa untuk melakukan pengerukan muara dan kolam pelabuhan.

Namun, dalam realitanya kerjasama pengurukan muara dan kolam pelabuhan Sungailiat yang dilakukan PT Pulomas sempat terganjal berbagai masalah administrasi perijinan.

Kondisi ini membuat Kepala PPN Sungailiat, Tri Aris Wibowo aktif membuat sejumlah gebrakan. PPN Sungailiat melaksanakan kegiatan rutin membersihkan kolam pelabuhan dalam upaya meningkatkan kesadaran seluruh nelayan agar memperdulikan kondisi perairan dan menjaga kebersihan, supaya aktivitas kapal nelayan menjadi lancar tidak terganggu oleh sampah.

pembersihan kolam pelabuhan Sungailiat

kegiatan rutin membersihkan kolam pelabuhan Sungailiat/ djpt.kkp.go.id

Kegiatan bersih kolam pelabuhan Sungailiat menggunakan alat teknologi "Amfibios", juga menggunakan serok serta alat pengait, dan lain sebagainya.

Untuk mengatasi kesulitan ketersediaan air bersih di kawasan pelabuhan, pihak Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat memanfaatkan pengolahan air laut dengan sistem teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).

Di PPN sungailiat juga rutin dilaksanakan kegiatan Inspeksi Pembongkaran ikan serta cek kandungan formalin terhadap ikan yang telah didaratkan sebagai upaya menjaga kualitas ikan hasil tangkapan.

Kepala PPN Sungailiat juga melarang tengkulak masuk ke pelabuhan supaya operasional pembongkaran ikan menjadi tertib.

Menurut pernyataan Tri Aris Wibowo, sebagian tengkulak kerap meminta ikan hasil tangkapan dari nelayan secara gratis saat aktivitas pembongkaran ikan belum selesai. Hal ini berakibat mengurangi pendapatan para porter pelabuhan. Selain itu, pendataan hasil tangkapan ikan PPN Sungailiat jadi berpengaruh, berkurang angkanya.

Dalam beberapa bulan belakangan, aktivitas perikanan di perairan Sungailiat sudah berjalan normal seperti sedia kala.

Hasil tangkapan nelayan mulai berlimpah, terdiri dari berbagai macam jenis seperti jenis ikan duri, kerapu sunu, ekor kuning, kakap merah, tenggiri Batang, kembung, kurisi, selar bentong, bawal hitam, pari kembang, cumi-cumi.

Produksi ikan tangkap di PPN Sungailiat mulai membaik. Pada bulan Januari 2017 dihasilkan 397 ton, pada Februari 2017 sebanyak 334 ton, dan pada bulan Maret 2017 berjumlah 338 ton.

PPN Sungailiat diresmikan sejak 21 Juni 1976, pada awalnya merupakan Pelabuhan Perikanan Pantai tipe C. Sejak tahun 2011 meningkat statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara dalam rangka pengembangan wilayah Minapolitan.

PPN Sungailiat dikenal sebagai pelabuhan yang kaya akan ikan, karena lokasinya berhadapan dengan zona tangkap ikan.

Dalam master plan pengembangan kawasan, PPN Sungailiat kelak akan dibangun jadi kawasan industri perikanan, tempat pelelangan ikan higenis, wisata bahari dan pembangunan lainnya yang menunjang kegiatan perikanan.

BACA JUGA INFORMASI TERKAIT

cool box untuk menyimpan ikan

Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia

Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224

Up. Cherrie Gisela

0812 6083 0602

269 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page