Untuk mengkampanyekan gemar makan ikan kepada masyarakat, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak menggelar Festival Bandeng Demak di Aula Kelurahan Mangunjiwan, Rabu (22/3/2017).
Tersaji aneka kuliner lezat bergizi di Festival Bandeng Demak, semisal steak bandeng, klepon isi bandeng, bola-bola ikan bandeng, sate ikan bandeng, sup matahari ikan bandeng, dan sup tahu bandeng. Semua makanan yang tersaji berbahan dasar ikan bandeng.

foto: travel.kompas.com
Dalam festival ini, ikan bandeng juga diolah menjadi dawet ayu bandeng, mendut bandeng, pie gaplek bandeng, cap cake isi bandeng, nugget bandeng.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak, Hari Adi Soesilo menjelaskan bahwa Festival Bandeng diadakan untuk memasyarakatkan gemar makan ikan, serta memotivasi masyarakat setempat untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pemasaran dan pengolahan ikan bandeng.
Menurut penuturan Hadi Adi Soesilo, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Demak masih rendah, sekitar 19,3 kilogram per orang setiap tahun. Idealnya setiap orang mengkonsumsi ikan 30 kilogram per tahun.
Ikan bandeng yang dijual mentah harganya relatif murah. Namun jika ikan bandeng diolah lebih variatif selain selain menu presto dan pepes bandeng yang selama ini banyak dikenal, maka jadinya ikan bandeng akan bernilai ekonomis tinggi.
Ikan bandeng merupakan hasil pembudidayaan air payau yang banyak diproduksi para petani tambak di Kabupaten Demak. Sentra produksi ikan bandeng di Kabupaten Demak terdapat di empat kecamatan, yaitu Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung.
Saat ini luas tambak di Demak mencapai 7.946 hektar. Sekitar 50-60 persen tambak di Demak dipakai untuk budidaya ikan bandeng dengan jumlah produksi hingga 10 ribu ton.
Artikel Terkait Budidaya Ikan Bandeng
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Telp: 061 4571 224