Persyaratan air tambak yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, supaya dapat menjadi lingkungan hidup ideal bagi ikan atau udang. Tambak pada umumnya terletak di kawasan pantai, tempat di mana terjadi pasang surut air laut. Tambak yang baik terletak di daerah dengan perbedaan 1,5 hingga 2,5 meter dari muka air pasang dan surut.
Sebagian pasokan air tambak berasal dari air pasang. Ketika terjadi pasang, maka air laut otomatis masuk ke dalam tambak. Kadar garam (salinitas) air tambak lebih rendah dibandingkan air laut. Oleh karena itu, tambak memerlukan campuran air tawar untuk menurunkan salinitas yang terlalu tinggi. Pencampuran air tawar dan air laut menghasilkan air payau di tambak dengan kadar salinitas sebesar 0,5 hingga 30 gram/liter.
foto dokumentasi stockistnasa.com
Oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO) merupakan parameter penting dalam kualitas air tambak. Nilai DO merupakan jumlah oksigen yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas bagus. Pengukuran DO bertujuan pula untuk melihat sejauh mana kemampuan air menampung biota seperti ikan, udang dan mikroorganisme.
Untuk bisa hidup dan berkembang, pada umumnya hewan air perlu oksigen terlarut dengan konsentrasi 5.0 mg/L atau lebih. Namun, jumlah kebutuhan oksigen bervariasi, tergantung seberapa besar hewan air tersebut, dan di mana hewan tersebut hidup.
Suhu pada air media pemeliharaan sangat berperan dalam keterkaitan dengan nafsu makan dan proses metabolisme hewan yang dibudidayakan. Setiap kenaikan suhu 10 derajat Celsius akan mempercepat laju reaksi kimia. Racun Amoniak (NH3) berbanding lurus dengan kenaikan suhu, semakin tinggi suhu maka semakin tinggi kadar amoniak tambak. Suhu air yang turun membuat nafsu makan udang menjadi turun. Nafsu makan jenis udang putih biasanya normal pada suhu air 24 hingga 31 derajat Celsius.
Kadar pH adalah tingkat ion hidrogen yang ada di dalam air. pH di dalam air tambak disarankan pada kisaran 6,5-8,5. Ketika pH berada di bawah angka 4, ikan akan mati karena kondisi air menjadi asam. Dalam beberapa situasi, ikan masih dapat hidup dalam pH antara 4-6, tetapi ikan menjadi stres yang mengakibatkan pertumbuhan ikan jadi sangat lambat.
Konsentrasi pH yang tinggi dalam rentang 9-11, juga akan menghambat pertumbuhan ikan. Malahan ikan akhirnya akan mati kalau kadar pH naik di atas 11.
Keberhasilan budidaya di tambak bergantung pada kualitas air. Karena itu, kualitas air tambak yang baik harus tetap terjaga, terus dipantau, dan dipertahankan sebagai tempat hidup ideal bagi ikan dan udang.
Baca Juga Informasi Terkait
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224
Up. Teguh Raharjo
0812 6065 5496