Persiapan tambak yang ideal dengan melakukan pembersihan dasar tambak dan pengapuran. Sebelum proses pengapuran dilakukan, pada dasar tambak harus diberi sedikit air. Kapur bekerja lebih efektif jika dasar tambak berair.
Pengapuran dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan alkalinitas dan pH di tambak, serta meningkatkan dekomposisi bahan organik. Jika total kadar alkalinitas kurang dari 20 mg/l, pada tambak bisa dilakukan pengapuran.
Ketika angka alkalinitas berada dibawah 20 mg/L, maka akan berdampak kepada pH dan produktivitas berkurang. Konsentrasi alkalinitas di bawah 20 mg/L menyebabkan perubahan pH harian, yang akan berakibat negatif pada kehidupan hewan tambak.
foto dokumentasi: Hotler Panjaitan
Dosis pengapuran tambak disarankan kurang dari 1000 kg/hektare. Tambak tak perlu diberi kapur apabila kesadahan air mencapai 20 ppm, dan pH tanah di dasar kolam tidak kurang dari 6.
Setelah proses pengapuran selesai, selanjutnya saring air yang akan dimasukkan ke tambak. Jangan sampai crustacea ikut masuk ke tambak bersama air, karena crustacea merupakan agen penyakit.
Kedalaman air juga diperhatikan. Apabila kedalaman air tambak di bawah 100 cm, maka pergerakan air akan lebih besar. Sedangkan jika kedalaman air di atas 120 cm, maka suplai oksigen ke bagian bawah tambak semakin terbatas. Fotosintetis hanya menjangkau hingga kedalaman 30 cm dari permukaan tambak.
BACA JUGA INFO TERKAIT PENGELOLAAN TAMBAK
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224
Up.Bima Apriandi Telp: 0821 6844 3388