top of page
  • Redaktur: Yos Mo

Cara Pintar Kelola Tambak Garam Memakai Geomembrane HDPE


Petambak garam mulai marak menggunakan teknologi geo membran. Cara pintar kelola tambak garam memakai Geomembrane HDPE terbukti mampu menambah kualitas dan kuantitas produksi. Dengan menggunakan geo membran, kualitas garam yang dihasilkan lebih putih, padat, dan harga dua kali lipat lebih tinggi dibanding biasanya.

Geomembrane merupakan lembaran lapisan yang dihamparkan pada lahan garam. Lembaran membran ini bersifat tahan air, korosi, minyak, asam dan panas tinggi.

Geomembrane HDPE (High Density Polyethylene) sangat baik digunakan sebagai dasar lapisan pada tambak. Penggunaan Geomembrane HDPE dapat menstabilkan kadar air tanah yang disebabkan oleh tingkat fluktuasi, juga mengurangi masalah ketidakstabilan tanah yang disebabkan karena kondisi tanah terlalu basah atau terlalu kering.

Pekerja memanen garam teknik Geomembran di Desa Tambak Cemandi/ foto: antarajatim.com

Geomembrane HDPE memiliki tingkat resistensi tinggi terhadap robekan, ketahanan tusuk yang tinggi, ketahanan terhadap UV, anti asam dan alkali, anti rembesan, anti lembap serta tahan lama. Geomembrane HDPE bisa digunakan pada lingkungan yang punya tingkat suhu tinggi maupun rendah.

Petambak garam dari Desa Kedungkarang, Kecamatan Wedung, mampu memproduksi hasil empat sampai lima ton setelah menggunakan geo membran. Sebelumnya tanpa menggunakan teknologi geo membran, petambak dari desa tersebut hanya mampu memproduksi garam dua ton dalam satu meja kristal berukuran 2×40 meter persegi.

Harga garam panenan menggunakan geo membran jauh lebih tinggi. Di Kupang, produksi tambak garam memakai geo membran dijual seharga 50 ribu rupiah/ karung isi 20 kg. Kalau garam dari produksi tambak biasa tanpa teknologi geo membran hanya dihargai Rp. 25 ribu-30 ribu rupiah.

Prospek usaha tambak garam cukup menjajikan jika menggunakan teknologi geo membran. Dari lahan satu hektar, petani garam dapat meraih pendapatan sebesar Rp 40 juta dalam waktu produksi selama empat bulan.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya keras memutus ketergantungan garam impor. Tahun 2016 impor garam di Indonesia sebanyak 3 juta ton. Hal ini menjadi ironi, karena Indonesia memiliki panjang pantai terluas kedua di dunia.

Dengan menerapkan teknologi tepat guna seperti geo membran, diharapkan jumlah produksi dan mutu garam Indonesia mampu bersaing dengan garam impor. Jika jumlah produksi dan mutu garam sudah optimal, maka target swasembada garam bisa tercapai secepatnya di Indonesia.

BACA JUGA INFO TERKAIT

Hubungi Customer Sales Representative kami di

Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224

Up. Teguh Raharjo Telp: 0812 6065 5496

1.097 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page