top of page
  • Redaktur : Maulina Siregar

Tips Merawat Kincir Air Tambak agar Optimal Melakukan Aerasi


Aerator semakin sering digunakan dalam budidaya karena aerasi erat kaitannya dengan peningkatan oksigen per satuan luas atau volume air pada kolam maupun tambak. Aerator yang umum digunakan dalam budidaya perikanan maupun udang di Asia adalah paddle wheel aerator (kincir air tambak). Kincir air tambak masih jadi pilihan utamaselain karena biayanya lebih terjangkau, transfer oksigen dengan kincir tambak lebih efisien.

Dayung (impeller) yang terdapat pada kincir memiliki banyak lubang di dalamnya. Lubang ini berfungsi untuk memaksimalkan percikan udara untuk mempengaruhi oksigenasi. Terjadi proses gesekan ketika air melewati lubang-lubang pada dayung. Biasanya terdapat enam atau delapan impeller per baris yang melekat pada kincir tambak.

Kincir air tambak tentunya sangat diperlukan pada saat malam hari ketika kadar oksigen terlarut menurun. Yang perlu diperhatikan penggunakan kincir air tambak sering terasa tidak maksimal karena kekuatan listrik untuk menyalakan mesin bermotor atau diesel yang digunakan tidak serasi. Dengan kata lain beban listrik untuk menghidupkan perangkat sering terlalu rendah. Tantangan asupan listrik ini sering terjadi pada penggunaan aerator long arm.

Kincir air tambak lengan panjang (long arm paddle wheel aerator).

Namun sekarang teknologi aerator semakin berkembang, termasuk kincir air tambak. Desainnya yang lebih mumpuni semakin mendorong peningkatan kadar oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO) dan mendistribusikannya secara merata pada seluruh lapisan air. Penggunaan kincir air tambak tentu akan berdampak pada peningkatan produksi budidaya perikanan, aerasi yang lebih efisien, meminimalisasi energi dan mengurangi dampak negatif polusi lingkungan.

Memastikan kincir air tambak yang Anda gunakan bekerja maksimal, berikut tips perawatan yang dapat Anda lakukan:

  • Setelah digunakan, usai panen, seka pasir yang menempel pada permukaan impeller. Bersihkan dari padatan-padatan lain yang menempel sehingga permukaan motor tidak mudah berkarat atau mencegah korosi dan pembungan panas.

  • Pastikan tegangan listrik selalu stabil dan normal bila aerator dioperasikan. Tentunya ini akan memperpanjang umur motor.

  • Ganti minyak pelumas roda gigi setelah aerator digunakan selama 300 jam dan setiap 3.600 jam kemudian. Hal ini untuk mengurangi kerusakan akibat gesekan dan memperpanjang umur peredam.

  • Walaupun pelampung terbuat dari HDPE berkualitas, alangkah baiknya bila teratur membersihkan organisme pada pelampung. Hal ini untuk menjaga pelampung tetap mengambang pada kedalaman normal dan mewujudkan aerasi yang optimal. (*)

INFORMASI TERKAIT KINCIR AIR TAMBAK

Hubungi Sales Representative kami.

HP: 0823 6063 6356 / 0823 8382 6661

Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia

2.429 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page