top of page
  • Redaktur: Maulina Siregar

Pembibitan Ikan Kakap Putih


Ikan kakap putih (seabass/baramundi) adalah salah satu spesies ikan yang paling banyak berkembang khususnya di Asia. Budidaya ikan ini dimulai pada tahun 1970-an di Thailand kemudian menyebar cepat ke seluruh Asia Tenggara termasuk Indonesia. Yang membuat kakap putih jadi calon ikan yang paling ideal dibudidayakan adalah karena fisiknya yang dapat menolerir kondisi kolam tambak yang padat dan ketahanan fisiologis lainnya. Dapat dibudidayakan di perairan pesisir kecil.

Kesuburan tinggi ikan betina kakap putih memberikan sumber benih yang tinggi. Proses pembenihannya bisa dibilang relatif sederhana, kakap putih mengonsumsi pelet secara baik, ikan usia muda juga mudah untuk menyapih pelet. Pertumbuhannya juga pesat, dapat dipanen setelah enam bulan dan ketika bobot mencapai 350 g-3 kg.

Sering pada praktiknya, budidaya/tambak ikan kakap putih dibarengi dengan jenis ikan lain seperti kerapu dan kakap merah. Kakap putih dapat hidup di air tawar, payau, sungai, danau, muara dan perairan pesisir. Ia merupakan predator oportunistik yang memangsa udang-udangan dan ikan-ikan kecil.

Seperti dikutip dari Fishsite, pemijahan alami kakap putih bervariasi. Di Australia, kakap putih bertelur saat September-Maret. Di Filipina, pada Juni sampai akhir Oktober. Di Thiland proses pemijahan erat kaitannya dengan musim hujan, biasanya pada Agustus-Oktober. Pemijahan alami terjadi di dekat mulut sungai, atau hilir muara. Satu kakap putih betina (panjang 120 cm) dapat menghasilkan 30-40 juta telur. Dengan demikian, dengan indukan yang sedikit namun larva yang tersedia untuk produksi benih jumlahnya cukup besar.

Pertumbuhannya juga pesat, dapat dipanen setelah enam bulan dan ketika bobot mencapai 350 g-3 kg. Foto: fishwallpaper.com

Indukan kakap putih dipelihara di dalam kandang terapung, tangki beton atau fiberglass. Sebenarnya juga dapat hidup di air segar atau air laut tetapi sebelum musim kawin harus ditempatkan di air laut untuk memastikan pematangan gonad terjadi. Ikan kakap putih yang tidak dapat menunjukkan tanda-tanda eksternal perkembangan gonad yang jelas harus diperiksa dengan kanulasi. Meskipun milt (sperma) ikan diproduksi dengan mudah selama pemijahan.

Kakap putih indukan akan mengonsumsi ikan mati atau bisa juga diberi umpan komersial. Untuk memastikan tingkat komposisi nutrisi yang baik sekaligus mencegah penyakit yang berhubungan dengan kekurangan vitamin, sebaiknya dalam setiap pakan disuntikkan suplemen.

Biasanya kakap putih di Asia diberikan induksi hormonal secara khusus sehingga dapat bertahan dengan kadar salinitas dan suhu. Kemudian dapat migrasi ke muara yang lebih rendah dan melakukan pemijahan alami saat pasang surut. Teknik yang sama juga telah terbukti berhasil di Australia.Kakap putih yang berhasil bertelur tetap harus dikontrol kadar kolesterol peletnya serta kondisi osmotiknya.

Pemijahan biasanya terjadi 34 jam-48 jam setelah induksi atau penyuntikan. Atau terjadi pada saat senja. Ditandai dengan percikan-percikan keras di permukaan air. Kakap putih akan bertelur sampai lima malam berturut-turut. Pada saat pemijahan, sperma dan telur dilepaskan ke kolam air, kemudian terjadilah pembuahan eksternal. Diameter telur yang ditetaskan umumnya berukuran 0,74 m-0,8 mm. Telur dikumpulkan dari bak pemijahan menggunakan jaring halus untuk dimasukkan ke tangki.

Telur yang telah dibuahi akan mengalami perkembangan pesat, dan penetasan terjadi 12-17 jam setelah pembuahan. Larva yang baru menetas akan memiliki warna seperti kuning telur dan akan menghilang setelah 50 jam penetasan. Mulut dan usus berkembang pada hari kedua. Larva mulai makan ketika berusia 45-50 jam setelah menetas.

Pembenihan Kakap Putih dengan Green Water System

Produksi benih kakap putih biasanya dipelihara di di lingkungan perairan dengan green water system secara intensif di tangki beton melingkar atau persegi panjang dengan ukuran hingga 26m3. Green water yang dimaksud di sini adalah air hijau, yang mana hijau diperoleh dari alga yang berkembang biak di kolam. Kolam dibiarkan terkena sinar matahari selama beberapa hari, tambahkan alga ke tangki pemeliharaan sehingga dapat bertumbuh pesat.

Benih kakap putih diberi makan rotifera dari hari kedua sampai hari ke-12, dan pada hari berikutnya diberi makan udang air asin. Rotifera dan udang air asin diumpankan ke tangki yang berisi mikro alga sekaligus untuk meningkatkan kadar asam lemak tak jenuh. Biasanya larva kakap putih yang dipelihara secara intensif dapat mencapai ukuran 10 mm. Namun, belakangan microdiet digunakan untuk menggantikan udang air asin sebagai bahan makanannya.

Bibit kakap putih sebenarnya juga bisa dipelihara di kolam ekstensif. Kolam seluas 0,05-1 ha tersebut dilapisi plastik. Kolamnya relatif dangkal sehingga produksi fitoplankton dapat optimum sekaligus mencegah stratifikasi. Kolam untuk pemeliharan kolam kemudian dikelola dengan menerapkan pupuk anorganik dan organik untuk memaksimalkan pertumbuhan zooplankton.

Yang perlu diperhatikan dalam proses kolam ekstensif atau tambak, populasi zooplankton harus mampu mendukung perkembangan larva. Kualitas air juga senantiasa dipertahankan. Kakap putih baru dapat dipanen ketika ukurannya 25 mm, kemudian dipindahkan ke tangki pembibitan. Kelangsungan hidup rata-rata kakap putih yang dipelihara sekitar 20 persen, tapi sangat bervariasi, mulai dari nol sampai 90 persen. Tingkat produksi hingga 640.000 ikan / ha telah dicapai dalam pemeliharaan ekstensif. (*)

Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 60830602 Up. Cherrie Gisela

.

1.597 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page