Nelayan Vietnam masih terus berjuang untuk mendapatkan jawaban yang pasti dari pemerintah/otoritas setempat terkait kematian jutaan ikan di beberapa wilayah provinsi seperti Ha Tinh, Quang Binh, Quang Tri dan Thua Thien-Hui yang terjadi pada April lalu. Dilansir Tuoitrenews, Rabu (24/8/2016), nelayan lokal ingin memastikan apakah ikan-ikan tersebut bisa dikonsumsi atau tidak.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ikan-ikan yang mati tersebut termasuk ikan besar yang berbobot hingga 50 kg. Kemudian menimbulkan bau yang sangat menyengat.Karena kondisi ini, harga jual ikan menurun drastis. Banyak nelayan yang memilih untuk tidak melaut.
Nelayan menunjukkan ikan yang mati di sejumlah perairan di beberapa provinsiVietnam. Foto: BBC
Pada akhir Juni lalu sebenarnya telah dilakukan pemeriksaaan oleh ilmuwan lokal dan internasional mengenai pencemaran air limbah yang berasal dari perusahaan baja Vietnam, anak usaha dari Taiwan Formosa Group. Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vietnam, Tran Hong Ha menyimpulkan dalam sebuah pertemuan bahwa sebagian besar perairan yang ada di Vietnam aman digunakan untuk berenang dan aktivitas budidaya/tambak.
Namun, bagaimanapun juga, sebelum menyimpulkan apakah sumber daya laut tersebut aman dikonsumsi atau tidak,tetap membutuhkan penelitian dan penjelasan lebih lanjut dari para ahli. Inilah yang sedang ditunggu oleh nelayan setempat. Nelayan lokal sangat gembira menyambut pernyataan yang menyebutkan bahwa lingkungan laut tidak tercemar.Tapi, tetap saja ada kekhawatiran yang mereka rasakan terkait kelangsungan mata pencaharian mereka, yakni keselamatan dan keamanan ikan-ikan di laut. (*)
Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 60830602 Up. Cherrie Gisela