top of page
  • Redaktur : Agung Kurniawan

Cara Pembesaran, Pembibitan dan Penetasan Benih Budidaya Ikan Nila


Standar budidaya ikan Nila yakni menternak pembenihan, mulai dari proses pemijahan (pada jantan dan betina), dilanjuti penetasan telur menjadi larva (oleh indukan betina) hingga siap dipasarkan menjadi bibit maupun lanjut tahap pembesaran menjadi ikan konsumsi.

Budidaya ikan Nila sangat banyak diminati oleh masyarakat karena cara pemeliharaan yang relatif mudah dibanding ikan lain, dan kemampuan ikan mentoleransi keadaan lingkungan yang buruk.

Peternak melakukan tahap pemijahan untuk mempertemukan jantan dan betina dan mematangkan gonad sehingga terjadi fertilisasi telur induk betina dengan indukan jantan.

Pematangan gonad rekayasa dengan Ovaprim ataupun Wofa-FH sering digunakan untuk mendapatkan hasil maksimal dan lebih fertil. Induk ditebar kedalam bak pemijahan dengan perbandingan jantan/betina 1-4:1 atau 3:1, skala umum. Dengan tingkat kepadatan 0,2-0,3 kg/m2 di bak kecil.

Setelah proses pembuahan oleh indukan jantan selesai, maka indukan betina akan memasukan seluruh telur yang telah dibuahi kedalam mulutnya untuk dierami.

Biasanya proses pengeraman ini akan berlangsung selama seminggu setelah pembuahan, dan pada saat pengeraman indukan betina akan berpuasa sampai telur menetas dan berubah menjadi larva ikan, maka dari itu, biasanya ikan nila jantan lebih disenangi karena bobot beratnya yang lebih dibanding ikan betina.

Larva bisa mulai dipanen setelah hari 10 hingga hari ke-15 dari penebaran induk ke dalam wadah pemijahan (larva mulai berenang di permukaan kolam). Proses panen dilakukan dengan cara larva di kolam diambil dengan serok halus (lambit) atau anco pada pagi dan sore hari, kemudian ditampung dalam hapa penampungan.

Panen sepenuhnya bisa dilakukan setelah periode pemijahan 2-4 minggu. Ukuran larva yang baik umumnya berukuran berkisar 1,5-2,5 /m2. Dan mengenai pakan yang diberikan tergantung lagi, bila benih akan di jantanisasi, makan pakan harus dicampur dengan Methyl Testosterone, dan bila tidak pakan lempengan, serbuk dan artemia adalah pilihan terbaik dengan kadar protein 48% keatas.

Jantanisasi ikan

Sebagai catatan menurut para pakar ikan nila, pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satu populasi jauh berbeda, nila jantan 40 % lebih cepat pertumbuhannya dari pada nila betina. Lagi pula betina yang sudah mencapai 200 gram akan lambat pertumbuhanya karena sifat alaminya (bertelur), sedangkan jantan akan tetap bertumbuh dengan cepat.

Perbedaan jenis kelamin ikan ini akan menjadi masalah dalam memperkirakan produksi. Untuk mengantisipasi masalah ini, sudah sering dilakukan proses jantanisasi atau membuat populasi ikan menjadi jantan semua dengan cara pemberian hormon 17α-Methyltestosterone selama perkembangan larva sampai umur 28 hari.

Methyl testosteron ditambahkan ke pakan granule yang mengandung sedikitnya 40 persen protein, dengan melarutkan 60 mg MT/kg pakan dengan 95% etanol.

Tingkat pemberian awal berat badan 20-30 % per hari secara bertahap menurun menjadi 10-20% pada akhir periode jantanisasi, tiga sampai empat minggu. Pakan sebaiknya diberikan empat kali atau lebih per hari.

Larva umumnya mencapai rata-rata 0,2 gr setelah tiga minggu dan 0,4 gr setelah empat minggu. Kesuksesan jantanisasi adalah 80-95% dengan manajemen pemeliharaan yang benar.

Hatchery

Setelah melakukan monosex/ jantanisasi selanjutnya adalah pemeliharaan benih tersebut, Pemeliharaan benih bertujuan untuk merawat benih sampai ukuran cukup besar untuk dibesarkan di kolam pembesaran.

Benih bisa ditebar dengan kepadatan 20-25 ekor/m2 di kolam kecil dan umumnya benih berukuran 30-40 gr selama dua sampai tiga bulan .

Pakan yang diberikan berupa pakan buatan (Higashimaru, BP Top, Shrimp Flakes, Artemia, Yuh-Huei) dengan kadar protein 30-48% dan pemberian pakan 3-4 kali dalam sehari sebanyak 3% dari bobot tubuhnya.

Pemeliharaan bibit dikolam pendederan bisa berlangsung selama 4-6 minggu atau ukuran bibit sudah mencapai 10-12 cm, pada ukuran ini bibit sudah bisa dipasarkan meskipun tidak ada patokan untuk ukuran bibit, karena ukuran bibit disesuaikan dengan permintaan pasar.

Semoga Bermanfaat!

BACA JUGA INFO BUDIDAYA IKAN NILA LAINNYA

Hubungi Customer Sales Representative kami di

Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224

Up. Teguh Raharjo

0812 6065 5496

1.921 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page