Budidaya udang merupakan usaha yang menjanjikan hingga saat ini. Inovasi-inovasi dalam melakukan budidaya udang pun mulai berkembang. Kemajuan teknologi budidaya ini di satu sisi mampu meningkatkan produksi, namun di sisi lainnya teknologi tersebut juga memberikan efek yang tidak baik bagi lingkungan budidaya itu sendiri.
Seperti pada padat tebar yang terlalu tinggi serta pemberian pakan berlebih pada tambak intensif dapat menyebabkan terjadinya pergeseran keseimbangan antara lingkungan, udang yang dibudidaya dan patogen penyebab penyakit.
Pergeseran keseimbangan ini tentu membuat udang menjadi rentan terhadap serangan penyakit akibat dari menurunnya kualitas air yang digunakan dalam proses budidaya. Untuk mengatasi hal ini, solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat filter yang mampu menyaring air sehingga menjadi lebih bersih.
Pemanfaatan rumput laut sebagai biofilter menjadi salah satu yang dianggap cukup menarik , mudah untuk diterapkan, dan tidak memerlukan biaya yang besar. Rumput laut diketahui memiliki senyawa anti bakteri yang sangat memiliki potensi dalam membantu mengurangi populasi bakteri penyebab menurunnya kualitas air tambak.
GAMBARAN PENERAPAN TEKNOLOGI BIOFILTER
Sumber: Rahmaningsih, 2012
Pemanfaatan rumput laut sebagai biofilter sejatinya merupakan proses penanaman rumput laut pada tambak. Saat tanah tambak sudah dilakukan pengolahan untuk tembak budidaya udang, maka langkah selanjutnya ialah dengan menyiapkan media penanaman rumput laut berbentuk rakit berukuran 1 x 1 m2 sebanyak 5 buah.
Rakit-rakit ini nantinya akan ditempatkan pada setiap sudut dan satu di tengah kolam. Setelah air dimasukkan sebelum benih ditaburkan, terlebih dahulu tempatkan rakit yang sudah ditanami rumput laut pada titik yang telah ditentukan. Tunggu 3 hari setelah penempatan rakit rumput laut barulah benih udang ditebarkan.
Rumput laut tersebut akan bertugas dalam menyerap material-material yang tidak diperlukan pada air tambak. Hal ini tentu akan membuat air menjadi lebih bersih dan kualitasnya akan tetap terjaga hingga masa panen tiba.
HASIL PENERAPAN
Penerapan teknologi penggunaan rumput laut sebagai biofilter pada tambak ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sri Rahmaningsih pada tahun 2012. Percobaan penelitian tersebut memberikan hasil yang cukup baik.
Pada kolam percontohan yang dilakukan penerapan teknologi rumput laut ini memiliki kualitas air yang relatif bagus apabila dibandingkan dengan kolam tambak lain yang memiliki air berwarna kecokelatan keruh.
Selain itu, populasi udang yang ada kolam percobaan juga terhindar dari musibah kematian secara massal akibat curah hujan yang cukup tinggi dan terus menerus pada saat percobaan dilakukan. Padahal, udang pada kolam tambak lain diketahui mengalami kematian secara massal.
Baca Juga: