Musim kemarau dinilai memberikan efek buruk bagi tambak. Pasalnya, musim kemarau dapat meningkatkan salinitas pada tambak. Kenaikan salinitas ini terjadinya karena air yang ada di tambak mengalami penguapan akibat suhu yang tinggi, sehingga air mengalami pengkristalan dan kadar garamnya meningkat.
Salinitas tinggi memberikan efek buruk bagi udang, yaitu dapat membuat udang menjadi stres. Akibatnya, nafsu makan udang akan mengalami pertumbuhan dan metabolisme tubuhnya akan terganggu. Kemungkinan terburuknya adalah udang yang ada di tambak akan mengalami mati massal.
Sumber: kompasiana.com
Penanganan yang tepat harus segera dan selalu dilakukan, terutama di sepanjang musim kemarau. Hal ini karena, salinitas dapat mengalami kenaikan yang dratis dalam satu hari saja. Untuk itu, pemantauan kadar salinitas juga harus dilakukan setiap hari.
Penanganan yang dimaksud adalah dengan menambahkan air tawar ke dalam tambak. Caranya ialah dengan menambah volume air sesuai dengan air yang hilang akibat penguapan. Contoh, jika dalam satu hari tambak mengalami penyusutan air setinggi 3 cm dari permukaan air sebelumnya, maka Anda harus menambahkan air tawar sesuai dengan volume air yang telah menyusut.
Penambahan air tawar ini diketahui mampu mempertahankan kadar salinitas untuk tetap berada pada keadaan optimalnya. Untuk diketahui, kadar optimal salinitas untuk budidaya udang vaname adalah 15-25 ppt. Jangan lupa gunakan Salinity Refractometer saat melakukan penambahan air tawar guna mengetahui apakah salinitas sudah berada pada kondisi optimal atau belum. Jika sudah, sebaiknya penambahan air tawar segera dihentikan.
Baca Juga: