top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Bioflok


Budidaya ikan dengan sistem bioflok bukanlah hal yang baru, karena banyak orang sudah mengadopsi sistem budidaya ini demi meningkatkan hasil panen. Sistem budidaya berkelanjutan ini memang sudah terbukti tidak hanya mampu meningkatkan hasil panen, melainkan dapat meningkatkan keuntungan para pembudidaya.

Sumber: detik.com

Konsep dari budaiaya ikan menggunakan sistem bioflok ialah dengan memanfaatkan dan mendaur ulang limbah yang dihasilkan oleh ikan yang dibudidayakan menjadi pakan penunjang ikan dengan bantuan probiotik dan penggunaan aerator.

Setiap inovasi sudah pasti ada kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan sistem bioflok ini, sudah pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan sistem bioflok ini, berikut kami ulaskan untuk Anda.

Kelebihan Sistem Bioflok

  • pH air menjadi relatif stabil. Kestabilan pH ini juga menurunkan kandungan amonia pada air.

  • Tidak memerlukan pergantian air, karena pergantian air akan mengakibatkan biosecurity mati.

  • Limbah yang ada pada kolam budidaya akan didaur ulang menjadi pakan berprotein tinggi, sehingga biaya pembelian pakan dapat diminimalisir.

Kekurangan Sistem Bioflok

  • Tidak dapat diterapkan pada kolam atau tambak yang bocor atau rembes, karena dapat mengancam biosecurity yang ada.

  • Memerlukan aerator yang dapat bekerja terus-menerus sebagai penyuplai oksigen.

  • Pengamatan air harus dilakukan lebih sering dan teliti demi mencegah timbulnya nitrit dan amonia.

  • Apabila aerasi berhenti, maka akan terjadi pengendapan bahan organik di dasar kolam yang mengakibatkan pH air menurun atau menjadi asam.

  • Apabila flok terlalu pekat dapat menyebabkan kematian bertahap, karena oksigen menjadi rendah.

Baca Juga:


12.340 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page