Dalam budidaya udang vaname, pengolahan tanah dasar tambak memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilannya. Tanah tambak yang diolah dengan baik akan memengaruhi kualitas air tetap dalam keadaan stabil.
Sumber: jitunews.com
Masalah yang timbul pada usaha budidaya udang tidaklah sedikit, salah satunya adalah munculnya penyakit yang dapat menyerang udang kapan saja. Timbulnya penyakit ini disinyalir karena pengolaan tanah dasar tambak yang kurang baik. Untuk itu, pada tulisan kali ini, kami akan memberikan ulasan tentang tahap pengolahan dasar tambak yang baik.
Pengeringan
Setelah udang dipanen, maka sebaiknya air yang ada di dalam tambak dikeluarkan, kemudian tambak dikeringkan kurang lebih selama satu minggu. Setelah tanah menunjukkan kering total dan retak-retak, maka endapan lumpur sebaiknya dikupas dan dibuang sekaligus dilakukan perbaikan konstruksi tambak, seperti pematang dan pintu airnya.
Setelah itu, dasar tambak kembali dijemur selama 3 hari, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembajakan pada dasar tambak agar udara dapat masuk ke dalam tanah menggantikan gas-gas yang sebelumnya terperangkap di dalam tanah.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan ph dasar tambak menjadi 6,5 – 7. Sebab, jika ph tanah di bawah normal, maka dapat memberikan efek negatif bagi pertumbuhan udang.
Pengapuran dilakukan dengan cara menaburkan kapur langsung ke permukaan tanah dasar tambak, lalu dibajak agar kapur tercampur dengan tanah. Dosis kapur yang diberikan juga disesuaikan dengan tingkat kemasaman tanah.
Biarkan selama beberapa hari, kemudian lakukan tes ph. Jika ph sudah dalam keadaan normal, maka lanjutkan dengan memasukkan air ke dalam tambak hingga mencapai tinggi 30 cm dan biarkan semalaman.
Perendaman dilakukan agar sisa-sisa reaksi pada dasar tambak dapat larut dengan air. Selanjutnya, buang air dan ratakan kembali tanah dasar tambak tersebut.
Pemberian Pupuk
Pada saat tanah dasar tambak masih dalam keadaan sedikit basah, sebaiknya ditaburi pupuk organik secara merata, agar pupuk dapat menyatu langsung dengan tanah secara optimal dan biarkan selama seminggu.
Tujuan dari pemberian pupuk organik ini ialah untuk memperbaiki struktur tanah dasar tambak, sehingga koloid tanah akan menjadi lebih stabil. Pemberian pupuk organik juga akan menciptakan keseimbangan unsur hara pada tanah tambak.
Bakteri yang ada di pupuk organik juga akan menguraikan sisa-sisa bahan organik yang tertinggal di tanah tambak, sehingga tanah akan kembali pada kondisi optimalnya.
Baca Juga: