Ikan patin termasuk ikan yang banyak dibudi dayakan di Indonesia. Proses budi daya ikan ini juga cenderung sama dengan ikan air tawar pada umumnya, dimulai dari pembibitan hingga pemanenan.
Namun, proses pemanenan ikan patin ternyata bukanlah proses akhir dari budi dayanya, melainkan proses yang masih mendekati akhir.
Sumber: aquarist-classifieds.co.uk
Pemanen Ikan Patin yang Benar
Pemanenan ikan patin yang benar meliputi dua tahan, yaitu penangkapan ikan dari kolam yang kemudian dilanjutkan dengan pembersihan ikan.
Pembersihan ini bukan karena ikan patin memiliki tubuh dan daging yang kotor. Pembersihan ini sebenarnya bertujuan untuk membuat badan ikan patin terkesan lebih bersih dan cerah, dan pastinya pembeli atau konsumen akan lebih tertarik untuk membelinya.
Cara pembersihannya adalah dengan meletakkan ikan ke wadah yang berisi air bersih, kemudian cuci dengan perlahan.
Penangkapan ikan patin juga harus diperhatikan, dan sebaiknya tidak menggunakan jala apung. Karena penggunaaan jala apung membuat ikan berpotensi mengalami luka-luka pada tubuhnya. Demi menghindari risiko tersebut, sebaiknya lakukan penangkapan dengan metode hilir ke hulu dengan menggunakan kere atau seser ikan.
Caranya adalah dengan menggiring sekumpulan ikan dari hilir menuju ke hulu. Selain tidak melukai ikan, metode ini juga memungkinkan ikan untuk terus mendapatkan air segar sehingga terhindar dari risiko kematian.
Hasil panen yang baik melliputi ikan berkualitas dari segi ukuran maupun penampakan fisiknya. Untuk itu, sangat wajib untuk memerhatikan proses budi daya hingga pemanenan yang dilakukan dengan tidak tergesa-gesa demi menghindari kerusakan fisik ikan dan risiko kematian.
Baca Juga: