Proses pemupukan atau pengapuran kolam atau tambak secara tepat dapat meningkatkan hasil panen. Ya, pemupukan yang benar dapat meningkatkan hasil panen bahkan sampai empat kali lipat. Selain itu ikan juga akan berada dalam kondisi yang lebih baik, kualitas tangkapan juga akan membaik. Zat-zat yang digunakan dalam proses pemupukan juga dapat merangsang pertumbuhan tanaman mikroskopis seperti ganggang atau plankton.
Sebagai elemen utama dalam jaringan makanan, ganggang yang dimakan oleh binatang mikroskopis (zooplankton) dan serangga, selanjutnya akan berfungsi sebagai makanan bagi ikan. Di sisi lain, alga juga dapat membuat air hijau, yang pada giliranya akan membentuk dasar kolam atau tambak terhindar dari pertumbuhan gulma berakar ataupun lumut.
Ada banyak jenis zat yang digunakan untuk proses pemupukan. Namun pupuk yang diperlukan biasanya adalah unsur nitrogen (N), fosfor (P) sebagai asam fosfat (P2O5) dan kalium (K) sebagai kalium monoksida (K2)). Penambahan fosfor di dalam kolam biasanya akan memberikan peningkatan yang jauh lebih besar dalam produksi ikan, lebih baik dari nitrogen dan kalium. Namun, nitrogen dikombinasikan dengan fosfor kadang-kadang lebih baik dibandingkan fosfor itu sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, formulasi pemupukan mengandung tiga unsur hara yang memang sudah terbukti efektivitasnya.
Proses pengapuran perairan. Foto : http://www.ag.auburn.edu/
Proses pemupukan menggunakan pupuk cair (liquid fertilizers) lebih unggul dibandingkan pupuk dalam bentuk granular yang tradisional. Hal ini terkait kemampuan untuk merangsang pertumbuhan plankton dan ganggang pada kolam. Selain itu juga erat kaitannya dengan nutrisi. Nutrisi pada liquid fertilizers lebih cepat larut dan mudah dikonsumsi ganggang. Dan, tak dapat dipungkiri varian pupuk cair lebih hemat secara biaya dan aplikasi. Sebagai catatan, tiap jenis pupuk cair yang digunakan, minimal harus mengandung 3-4 pon fosfor yang diaplikasikan dalam bentuk P2O5.
Berikut hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemupukan kolam dengan menggunakan pupuk cair :
Pertama, harus menuangkan pupuk cair ke dalam bak cuci atau wadah serupa ditempatkan di perahu.
Pupuk cair kemudian diencerkan dengan perbandingan 5: 1 dengan air kolam. Lalu diamkan selama beberapa saat.
Kemudian aduk atau percikan campuran ke permukaan kolam. Sebuah pompa kecil juga dapat digunakan untuk mencairkan pupuk dengan air dan kemudian memompa larutan keluar ke kolam. Metode ini hanya cocok untuk kolam kecil, atau ukurannya kurang dari 2 hektare.
Pemupukan dengan pupuk cair dapat diterapkan kekuatan penuh menggunakan sprayer taman. Langsung semprot ke permukaan kolam sambil berjalan di sekitar kolam.
Dengan beberapa penyemprot pupuk harus diencerkan dengan air sehingga akan melewati bukaan nozzle kecil.
Pemupukan kolam dengan pupuk cair yang dilakukan pada akhir musim semi dan musim panas, pupuk cair lebih efisien.
Yang perlu diingat, tidak semua kolam harus mendapat proses pemupukan. Berikut kondisi kolam yang atau tambak yang perlu maupun tidak prioritas untuk dilakukan pemupukan:
Tambak ukuran besar, yang biasanya dimanfaatkan sekaligus untuk memancing, termasuk prioritas untuk mendapatkan pemupukan.
Sebaliknya, kadang proses pemupukan di kolam yang berlokasi di daerah aliran sungai, yang juga merupakan lokasi tempat ternak merumput, tak perlu lagi mendapatkan proses pemupukan. Karena kotoran hewan dapat menjadi nutrisi yang dibutuhkan.
Dan, pada kolam yang biasanya memiliki aliran-aliran kuat setelah hujan atau merupakan bagian dari sungai di mana waktu retensi air rendah dapat menyebabkan proses pemupukan alami karena kandungan unsur kapur, maka tidak dianjurkan untuk mendapatkan proses pemupukan.(*)
Baca Juga:
Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 60830602 Up. Cherrie Gisela