Perubahan iklim yang terjadi beberapa tahun belakangan membuat lautan menjadi semakin panas bagi 60 persen spesies ikan yang ada. Dengan keadaan seperti ini, peneliti mengatakan bahwa embrio dan pemijahan ikan dewasa secara alamiah tidak akan mampu bertahan.
Sumber: .cnnindonesia.com
Jika suhu air laut meningkat sebesar 5 derajat celsius saja, maka 60 persen spesies ikan yang ada di dunia tidak akan mampu hidup pada tahun 2100. Hal ini merujuk pada kesepakatan perubahan iklim Paris pada 2015 silam, jika panas di laut mengalami kenaikan 1,5 derajat celsius saja, maka 10 persen ikan dunia tidak akan bertahan.
Dilansir dari New Scientist dan CNN Indonesia, para peneliti menganalisis literatur ilmiah mengenai pengaruh panas pada 694 spesies ikan air tawar dan air laut, tim peneliti memperhitungkan perbedaan anatara ikan dewasa yang bertelur, tidak bertelur, larva dan embrio.
Dari analisis yang dilakukan diketahui bahwa pemijah dan embrio rata-rata akan bertahan pada suhu 7,2 derajat celsius dan 8,4 derajat celsius, sedangkan untuk ikan dewasa berada di kisaran 27,5 derajat celsius.
“Ikan sangat penting sebagai sumber nutrisi bagi manusia, jadi penelitian ini menjadi bukti kuat dalam usaha melindungi ekosistem dan lingkungan kita,” ujar Hans Otto Portner di Alfred Wegener Institutet Bremerhaven, Jerman.
Portner mengatakan jika embrio dan ikan yang sedang bertelur memiliki kerenatnan yang lebih tinggi. Alasannya mengapa embrio dan petelur dinilai kurang toleran terhadap pemanasan air laut ialah karena kebutuhan oksigen mereka yang sangat tinggi. Jika suhu meningkat tentu kadar oksigen terlarut dalam air juga akan menurun.
Comments