Membentuk bioflok pada kolam ikan memang tergolong tidak mudah, pasalnya tidak semua orang langsung berhasil membentuk bioflok pada satu percobaan. Hal ini tentu didasari oleh langkah-langkah dan bahan yang digunakan. Jika bahan dan langkah dirasa sudah tepat, maka bioflok pasti akan terbentuk dengan baik.
Sumber: dosenpertanian.com
Pada tulisan sebelumnya, kami telah menyajikan beberapa indikator yang menunjukkan bioflok berhasil dibentuk, dan pada tulisan kali ini kami akan memberikan tulisan mengenai ciri dari kegagalan pembentukan bioflok. Berikut ini, kami ulaskan untuk Anda.
Bioflok Berbusa
Ketika flok yang terbentuk berbusa, maka hal tersebut menandakan adanya bakteri berfilamen yang menempel pada bioflok. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan 10 ppm kalsium peroksida yang diikuti dengan menahan pergantian air selama 5 sampai 6 hari sambil dilakukan penambahan 20 ppm CaCO3 per harinya. Jika busa masih ada, maka Anda dapat menambahkan kalsium peroksida lagi sebanyak 10 ppm hingga busa benar-benar menghilang.
Bioflok Terlalu Pekat
Bioflok yang terlalu pekat dan keruh dapat menyebabkan suplai oksigen terganggu, dan keadaan tersebut tentu akan merugikan ikan. Cara mengatasinya ialah dengan melakukan pengenceran secara over flow menggunakan pipa yang dipotong sama rata dengan ketinggian air. Biarkan air masuk ke dalam pipi dengan sendirinya. Air yang masuk ke dalam pipa tersebut akan disalurkan keluar secara perlahan. Cara ini dinilai efektif untuk mengurangi kepekatan bioflok.
Warna Hijau Biru atau Merah
Berubahnya warna air menjadi hijau kebiruan atau merah menandakan bioflok mengalami penurunan karena ada rembesan air. Disaat inilah sebaiknya lakukan minimal exchange water pada kolam tersebut, yaitu dengan menutup rembesan yang ada.
Baca Juga: