Kebutuhan garam Indonesia terbilang cukup banyak, hal ini terbukti dari gencarnya Indonesia impor garam setiap tahunnya. Tidak hanya sebagai bumbu masakan, garam juga digunakan di berbagai industri lainnya.
Produksi yang masih terbilang kurang ini memancing masyarakat untuk melakukan inovasi-inovasi terkait pertambakan garam demi meningkatkan jumlah produksi garam Indonesia per tahunnya.
Sumber: ekonomi.bisnis.com
Salah satu inovasi yang saat ini mulai digunakan oleh para petambak garam ialah menggunakan alas geomembrane. Pemilihan geomembrane sebagai alas tambak garam dinilai cocok untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas garam.
Geomembrane sendiri terbagi atas beberapa ketebalan, dan yang paling sesuai untuk tambak garam ialah geomembrane dengan ketebalan 0,5 mm.
Pemanfaatan geomembrane sebagai alas tambak ini mulai digemari oleh petambak garam. Hal ini karena mereka merasakan manfaat yang didapatkan dari usaha tambak garam mereka setelah menggunakan geomembrane. Berikut ini beberapa manfaat yang didapat dari penggunaan geomembrane sebagai alas tambak garam.
1. Mencegah Terjadinya Pencemaran
Geomembrane terbuat dari bahan HDPE (High Density Polyethylene) merupakan bahan dengan daya tahan tinggi yang memungkinkan untuk menahan tanah tambak sehingga tidak merembes ke dalam air laut yang akan diolah menjadi garam.
Teknik pencegahan pencemaran ini dinilai sangat berpengaruh terhadap garam yang dihasilkan nantinya. Semakin bersih air yang diolah menjadi garam, maka semakin baik garam yang akan dihasilkan.
2. Meningkatkan Produktifitas
Garam dikenal sangat mudah menyerap dan menyatu dengan partikel tanah. Untuk itu, penggunaan geomembrane sebagai alas tambak garam dinilai sangat baik dalam mencegah terikatnya kristal garam terhadap tanah tambak, sehingga pemanenan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Belum lagi garam yang dihasilkan akan menjadi jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan tambak konvensional yang tidak menggunakan geomembrane sebagai alasnya.
3. Mempercepat Kristalisasi Garam
Kristalisasi garam ialah proses pemanasan air laut hingga membentuk kristal garam. Biasanya proses ini memakan waktu 2 hingga 3 hari penjemuran, tergantung dengan cuaca.
Penggunaan geomembrane sebagai alas tambak garam ini dinilai mampu mempercepat kristalisasi air laut tersebut, sehingga panen dapat dilakukan lebih cepat. Hal ini karena geomembrane memiliki warna hitam yang diketahui sangat mudah dalam menyerap panas.
Warna hitam dinilai mampu menyerap semua gelombang cahaya yang datang dan tidak memantulkannya kembali. Sehingga, cahaya yang terkumpul tersebut menimbulkan panas internal pada areal tambak garam yang akhirnya membuat air laut lebih cepat mengalami pengkristalan menjadi garam.
Kami ISW Group menyediakan Geomembrane HDPE dengan ketebalan 0,3 dan 0,5 mm. Geomembrane yang kami sediakan dapat digunakan dalam industri di bidang apapun, termasuk industri perikanan yang digunakan sebagai alas tambak udang, ikan maupun garam.
Baca Juga: