top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Menurut Ahli, Sebagian Besar Seafood Terkontaminasi Plastik


Saat ini, pencemaran lingkungan sudah sangat sering terjadi. Laut merupakan tempat akhir berlabuhnya beragam jenis polusi tersebut.

Sebagian polusi yang ada di laut didominasi dari jenis plastik. Tidak hanya plastik bekas kantong belanja, plastik dari bahan pakaian juga menjadi yang paling mendominasi. Plastik yang terkandung pada pakaian memiliki ukuran yang sangat kecil, maka dari itu plastik pada pakaian disebut dengan microplastic.

Sumber: bbc.com

Sebuah studi mengemukakan bahwa banyaknya microplastic yang ada di lautan ternyata dikonsumsi oleh banyak ikan, seperti ikan makarel, tuna, kembung, teri serta sumber makanan laut lainnya. Hal tersebut tentu sangat berbahaya, karena ikan-ikan yang terbukti terkontaminasi oleh sampah microplastic tersebut adalah ikan-ikan yang biasa dikonsumsi oleh manusia.

Menurut jurnal dari Scientific Reports, para ilmuwan mengatakan, distribusi microplastic pada laut memungkinkan terjadinya kontaminasi pada beragam jenis biota laut, termasuk jenis ikan konsumsi. Karena itu, produk makanan laut menjadi rute utama terjadinya paparan plastik pada tubuh manusia.

Hal tersebut menjadikan seafood yang pada dasarnya menyehatkan menjadi berbahaya untuk dikonsumsi. Kandungan microplastic pada makanan laut, ternyata menjadi acuan tempat melekatnya logam berat lainnya.

Sehingga, dengan memakan makanan laut yang terkontaminasi oleh microplastic menjadi dua kali lebih membahayakan, yaitu dari logam berat yang terikat, ditambah dengan senyawa kimia yang dihasilkan oleh plastik tersebut.

Tahapan Microplastic Meracuni Makanan Laut

  • Karena ukurannya yang kecil dan tak kasat mata, microplastic biasanya menjadi santapan para plankton.

  • Plankton-plankton yang memakan microplastic inilah yang menjadi awal pencemaran terhadap banyaknya jenis ikan di laut. Karena, plankton dikenal sebagai akar dari rantai makanan di laut.

  • Plankton yang sudah terkontaminasi oleh microplastic tersebut kemudian menjadi santapan bagi para ikan-ikan yang hidup dengan cara memangsa plankton. Karena sifatnya yang sulit terurai, microplastic yang ada di plankton tidak tercerna secara sempurna pada ikan. Hal ini membuat kontaminasi berlanjut, dari plankton menuju ke ikan.

  • Pada akhirnya, ikan berlabuh kepada santapan manusia. Sampai pada tahap ini, microplastic diketahui masih belum terurai dengan baik, sehingga partikel microplastic memiliki potensi meracuni tubuh.

Pada dasarnya, kerusakan lingkungan terjadi akibat dari ulah manusia. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita lebih sadar untuk menjaga lingkungan. Langkah awal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi laju pencemaran lingkungan ialah dengan berhenti membuang sampah sembarangan, serta hentikan kebiasaan dalam menggunakan plastik secara berlebihan.

Baca Juga:

301 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page