top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

5 Langkah Budidaya Udang Sistem Busmetik yang Menguntungkan


Sebenarnya, budidaya udang dengan sistem busmetik bukanlah hal yang baru. Busmetik sendiri merupakan singkatan dari Budi daya Udang Skala Mini Sistem Empang Plastik. Teknologi ini merupakan teknologi budi daya udang yang diciptakan dan dikembangkan oleh BAPPL STP Serang.

Selain dapat meraup keuntungan yang besar, budi daya udang sistem busmetik ini dikenal ramah lingkungan. Maka tak heran, sudah semakin banyak pengusaha budi daya udang yang menerapkan sistem ini.

Sumber: trobos.com

Kelebihan busmetik sendiri ialah pengusaha tidak membutuhkan lahan yang luas serta teknologinya juga dapat diterapkan dengan mudah. Sistem ini juga dikenal tidak membutuhkan pergantian air, sebab teknologi ini tidak memiliki sistem pembuangan dan hanya menggunakan pompa untuk mengaduk dan membersihkan air dari endapan kotoran.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini cara budi daya udang sistem busmetik yang kami ulaskan untuk anda.

1. Pembuatan Kolam

Tahap awal dari sistem budi daya udang ini adalah membuat kolam. Sebenarnya, proses pembuatan kolamnya juga tidak jauh beda dengan pembuatan kolam pada sistem budi daya pada umumnya. Namun, secara teknis ada beberapa hal yang membedakannya dengan kolam konvensional.

  • Dinding dan dasar tambak sepenuhnya ditutupi dengan geomembrane HDPE.

  • Tidak adanya sistem pembuangan air pada tambak.

  • Pemasukan dan pengeluaran air dilakukan dengan menggunakan pompa celup yang dipasang di tambak.

  • Kedalaman tambak hanya berkisar antara 90 hingga 110 cm.

  • Jika terdapat sisa lahan, maka dapat digunakan sebagai tandon untuk mengefisiensi lahan.

  • Lahan yang digunakan dapat berupa lahan bekas tambak, rawa ataupun lokasi yang tak terpakai sekalipun.

  • Geomembrane HDPE juga dipasangkan di areal sekitar dinding tambak dengan tujuan untuk mencegah masuknya hama atau penyebaran penyakit.

2. Penebaran Benur

Penggunaan benur yang berkualitas adalah kunci keberhasilan budi daya udang. Maka pilihlah benur yang benar-benar berkualitas, sehat dan tidak cacat. Cara penebaran benur udang sistem busmetik sama dengan cara penebaran benur di tambak.

3. Manajemen Pakan

Manajemen pakan dilakukan agar pemberian pakan dapat dilakukan secara efektif dan tidak berlebihan. Sebab, umumnya pemberian jumlah pakan yang tebuang lebih besar ketimbang dengan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh udang. Hal ini yang biasanya menyebabkan pembengkakan biaya.

Manajemen pakan pada sistem busmetik dilakukan dengan cara sebagai berikut.

  • Pemberian pakan dilakukan 5 kali sehari.

  • Komposisi pemberiannya adalah 20% pada pukul 7 pagi, 25% pada pukul 12 siang, 25% pada pukul 4 sore, 20& pada pukul 8 malam dan 10% sisanya pada pukul 2 dini hari.

  • Pada benur yang baru ditebar atau berumur 0 hari, pakan yang diberikan berbentuk serbuk.

  • Saat memasuki usia 16 hari, jenis pakan yang diberikan berupa butiran kecil.

  • Pada usia 51-77 hari pakan yang diberikan berupa pelet halus dan pelet kecil.

  • Setelah berusia 77 hari hingga panen pakan yang diberikan berupa pelet besar. Semua pakan yang diberikan sebaiknya dicampur dengan vitamin C yang sebelumnya telah dilarutkan.

  • Dosis pelarutan vitamin c ialah 1 gram per 1 kg pakan. Selanjutnya dilarutkan ke dalam 100 ml air.

4. Perawatan dan Pemeliharaan

Perawatan dan pemeliharaan dalam budi daya udang sistem busmetik dilakukan untuk memonitoring kesehatan dan juga kualitas airnya. Pemantauan kesehatan udang dapat dilakukan setiap hari dengan cara berkeliling di sekitaran tambak.

Udang yang terserang penyakit biasanya akan menunjukkan perilaku yang tak biasa, salah satunya adalah dengan berenang mengarah ke pinggir dan sudut tambak. Periksa juga kelengkapan organ tubuh pada udang, dan periksa saluran pencernaannya.

Untuk memantau kualitas air sendiri dilakukan untuk mempertahankan kualitas air. Parameter yang harus dilihat adalah warna air, kejernihan serta kepekatannya.

5. Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan sesuai dengan jenis udang yang anda budidayakan. Cara panennya dilakkan dengan mengurangi jumlah air yang ada di dalam tambak. Selanjutnya, bentangkan jaring kemudian masukkan udang-udang tersebut ke dalam jaring. Siapkan box penyimpanan udang.

Segera lakukan sortasi dengan memisahkan udang berdasarkan ukuran dan kualitasnya. Lalu udang dibersihkan dan selanjutnya dapat langsung dipasarkan.

Baca Juga:

1.299 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page