Laut merupakan sumber air terbesar di dunia. Tercatat bahwa sekitar 70 persen dari luas bumi dikuasi oleh lautan.
Terkait kejadian beberapa hari lalu, mengenai jatuhnya Lion Air JT 610 yang mengangkut sebanyak 189 orang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pihak Badan SAR Nasional (BASARNAS) menyatakan telah mendapat sinyal keberadaan blackbox Lion Air JT 610. Namun, mereka belum bisa menjangkau lokasi tersebut karena terkendala oleh arus air dalam laut yang sangat deras.
Sumber: pure-ocean.org
Dilansir dari sciencing.com, ada beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan air laut sehingga menyebabkan derasnya arus air laut.
Angin
Angin merupakan faktor utama yang memungkinkan terjadinya arus air laut. Angin yang bergerak bebas pada hamparan air laut kemudian memberi dorongan pada permukaan air laut, sehingga membuat air laut menjadi terombang-ambing. Gerakan dari permukaan ini kemudian disusul oleh gerakan dari dalam yang akhirnya menciptakan arus dalam laut.
Densitas Air
Faktor selanjutnya yang menyebabkan terjadinya arus air laut adalah densitas dan suhunya. Air laut diketahui memiliki tingkat salinitas yang tinggi. Air dengan salinitas tinggi ditambah dengan suhu yang lebih dingin membuat air cenderung mengarah ke dasar.
Gerakan ke bawah tersebut memberikan dorongan pada air yang di bawahnya, sehingga menimbulkan gerakan ke atas. Kombinasi ke atas dan ke bawah ini kemudian menimbulkan arus air laut.
Topografi Laut
Topografi atau bentuk dasar laut juga menjadi faktor terciptanya arus air laut. Dasar laut yang curam menciptakan gerakan ke bawah oleh air laut. Gerakan ke bawah yang dipengaruhi oleh densitas dan suhu air kemudian menciptakan gerakan acak di dalam laut.
Itulah ulasan singkat mengenai beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya arus air laut. Kami dari ISW Group turut berduka cita atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, semoga pihak keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan untuk segera bangkit.
Baca Juga: