Sering ditanyakan bagaimana komposisi ideal untuk membuat pakan ikan air tawar? Sebenarnya bisa dibilang tergantung jenis ikan dan tahapan pemeliharan, ukuran dari ikan yang dibudidaya. Sebagai contoh, untuk ikan patin biasanya membutuhkan pakan dengan kandungan protein mencapai 28-30% di fase pertumbuhan (2 bulan ke atas). Sedangkan di fase pendederan membutuhkan protein antara 30-32%.
Diketahui, saat ini Kementrian Kelautan dan Perikanan sedang menggalakkan program Gerpari (Gerakan pakan mandiri), dimana para pembudidaya membuat pakan sendiri menggunakan bahan baku lokal yang ada dengan kandungan protein hampir sama dengan pakan pabrikan. Beberapa hal yang dibutuhkan dalam membuat pakan buatan yaitu formulasi, proses pembuatan pakan, dan kontrol kualitas.
Dua bahan baku yang wajib ada dalam formulasi adalah tepung ikan dan tepung kedelai. Tepung ikan sangat bervariasi dan yang biasa dipakai adalah 60% Ikan Tuna. Bahan baku lainnya terdiri dari dedak, minyak ikan, minyak nabati, vitamin, mineral, perekat dan bahan lain sebagai tambahan.
Sedangkan untuk persentase bahan baku dalam formulasi tergantung nilai gizi bahan baku (hasil analisa proksimat). Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam pembuatan pakan formulasi diantaranya, data hasil analisa kandungan gizi bahan baku/ analisa proximat (kandungan protein, lemak, serat kasar, abu, dll), bahan baku harus berbentuk tepung dan harga bahan baku. Untuk program pakan mandiri yang sudah berjalan di Desa Sawah Baru, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar Provinsi Riau, kualitas bahan baku dilihat melalui uji proksimat yang dilakukan di laboratorium milik Balitbang KP di Bogor.
Jumlah kisaran penggunaan bahan baku dalam formulasi pakan
Tepung Ikan, 20-40%, Kandungan Protein >50%
Tepung Kedelai, 20-30%, Kandungan Protein >45%
Dedak, 30-40%, Kandungan Protein >9%
Minyak Ikan, 2-3%, Warna kuning coklat dan jernih
Minyak Nabati, 1-2%, Warna kuning coklat dan jernih
Vitamin, 2-3%, Vitamin Mix
Mineral, 102%, Mineral Mix, seperti Aquavit Multivitamin yang mengandung Vitamin & Mineral
Perekat, 2-3%, Tapioka/ Terigu
Proses pembuatan
Harus diketahui, nilai gizi bahan baku hasil analisa proksimat yang akan digunakan beserta harga tiap bahan baku.
Tentukan kandungan protein dari pakan yang akan dibuat. Selanjutnya rancang atau buat formulasi.
Pengolahan bahan baku agar berbentuk tepung. Jika bahan baku dalam bentuk kering bisa langsung ditepungkan menggunakan penepung.
Penimbangan bahan baku sesuai formulasi yang dibuat.
Masukan bahan baku dengan persentasi besar dalam formulasi kedalam mixer. Bahan dengan persentasi rendah (vitamin, mineral, minyak ikan, minyak nabati dan perekat), dicampur terlebih dahulu menggunakan bak plastik sebelum masuk kedalam mixer. Tambahkan air mendidih 3-5%, mixing dilakukan selama -/+ 15-20 menit.
Pencetakan dengan mesin cetak. Saat ini mesin pencetak yang banyak digunakan adalah mesin pencetak dengan hasil kering. Hasil cetakan hanya di angin-anginkan saja untuk selanjutnya dapat dikarungkan.
Sumber: Ir. Muh. Sulhi, Peneliti Bidang Nutrisi dan Teknologi Pakan BPPBAT Bogor
Semoga Bermanfaat!
Baca Juga:
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu
Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia
Telp: 061 4571 224