top of page
Redaktur : Riki Suharda

Mengontrol Kadar Ammonia dalam Budidaya Perikanan


Dari semua parameter kualitas air yang mempengaruhi ikan, ammonia adalah yang paling penting setelah oksigen, terutama dalam tambak intensif dan semi intensif. Ammonia akan menjadi racun bagi ikan jika dibiarkan menumpuk dalam jumlah banyak di tambak. Ketika ammonia terakumulasi sampai pada tingkat yang beracun, ikan tidak dapat mengekstrak energi dari pakan secara efisien akhirnya ikan akan menjadi lesu, sakit dan mati.

Ammonia di dalam air ada dalam bentuk molekul NH3 dan ada dalam bentuk ion ammonia dalam bentuk NH4+. Kedua bentuk ammonia tersebut sangat bergantung pada kondisi pH dan suhu air. Jika keseimbangan dirubah, seperti nilai pH di salah satu bagian turun akan mengudang terjadinya penambahan molekul ammonia. Keseimbangan antara NH3 dan NH4+ juga dipengaruhi oleh suhu. Pada kondisi pH tertentu, ammonia beracun akan muncul pada kondisi air hangat di banding air dingin. Selain itu, tingkat racun dari ammonia juga dipengaruhi oleh kandungan oksigen di dalam air.

Pengukuran konsentrasi ammonia akan memberikan sekilas kondisi pada saat air sampel di ambil. Tetapi pengukuran sekali tidaklah efektif karena hubungan antara proses ini sangat kompleks dikarenakan tingkat perubahan berbeda-beda sepanjang tahun dan menghasilkan pola pengukuran.

Sumber Ammonia

Sumber utama ammonia di kolam adalah ekskresi ikan. Ikan akan menguraikan protein yang ada di dalam pakan dan mengekresikan lewat insang dan kotorannya. Banyaknya ammonia yang di ekresikan oleh ikan tergantung pada input pakan yang diberikan di dalam sistem budidayanya, penambahannya seperti penambahan feeding rate. Ammonia masuk ke dalam tambak juga dari dekomposisi material organik seperti sisa pakan atau algae dan tanaman air lain yang mati yang dilakukan oleh mikroba dan jamur.

Kadar berbahaya Ammonia

Bahaya atau tidaknya kadar racun amonia bisa bervariasi tergantung jenis ikan, karena beberapa lebih bisa bertahan. Sebagai tambahan, faktor lain seperti suhu air dan faktor kimiawi turut berperan penting. Contohnya, ammonia (NH3) terus-menerus berubah menjadi ammonium (NH4+), dan sebaliknya. Jumlah masing-masing relatif tergantung suhu dan pH air. Ammonia sangat beracun, sementara ammonium relatif tidak berbahaya.

Pengendalian Ammonia

Pengendalian amoniak adalah masalah yang agak rumit dalam budidaya ikan. Pengobatan yang dilakukan dalam suatu keadaan bisa menjadi racun bagi kehidupan ikan. Ikan sangat sensitif terhadap perubahan mendadak yang terjadi di air. Menghilangkan ammonia harus dilakukan tanpa secara dramatis mengubah pH dan paling baik dilakukan tanpa menggunakan zat aditif kimia yang keras.

Kurangi Pemberian Pakan

Sumber utama hampir semua ammonia di kolam ikan adalah protein dalam pakan. Ketika protein pakan benar-benar hancur (dimetabolisme), ammonia diproduksi dalam tubuh ikan dan di ekskresi melalui insang ke dalam air kolam. Oleh karena itu, tampaknya beralasan untuk menyimpulkan bahwa kadar ammonia di kolam dapat dikontrol dengan memanipulasi laju pemberian pakan atau tingkat kandungan protein. Hal ini dibenarkan sampai batas tertentu, tapi itu tergantung pada apakah Anda ingin mengendalikannya selama jangka pendek (hari) atau jangka panjang (minggu atau bulan).

Dalam jangka pendek, penurunan tajam dalam feeding rate memiliki sedikit efek pada konsentrasi ammonia. Pembudidaya dapat mengurangi risiko jangka panjang dengan menyesuaikan keduanya baik laju pemberian pakan atau penyesuaian tingkat kandungan protein. Batasi pakan dengan jumlah yang akan dikonsumsi. dalam pertengahan musim panas jumlah pakan maksimum harus 45 sampai 60 kg per hektar. Dengan pakan konservatif, potensi ammonia yang tinggi dalam kolam dan risiko yang terkait dengan paparan sub-letal (penyakit, pakan rendah konversi, pertumbuhan yang lambat) dapat di minimalkan.

Peningkatan Aerasi Tambak

Bentuk beracun ammonia (NH3) adalah gas terlarut, sehingga beberapa petambak percaya aerasi pada kolam adalah salah satu cara untuk menyingkirkan ammonia karena mempercepat difusi gas ammonia dari air kolam ke udara. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa aerasi kurang efektif mengurangi konsentrasi ammonia karena volume air yang terkena aerator cukup kecil dibandingkan dengan total volume kolam dan karena konsentrasi gas amonia dalam air biasanya cukup rendah (khususnya di pagi hari).

Penaburan Kapur

Penaburan kapur digunakan untuk mempercepat pelarutan bahan organik. Namun, teknik ini efektif hanya di kolam dengan alkalitas rendah. Kebanyakan kolam ikan memiliki alkalinitas yang cukup. Meningkatkan alkalinitas diatas 20 mg / L sebagai CaCO3 tidak akan memberikan manfaat tambahan. Selain itu, pengapuran tidak mengatasi akar penyebab dari Konsentrasi ammonia yang tinggi; hanya mengganti distribusi ammonia dari bentuk racun menjadi bentuk tidak beracun dengan mencukupi pH tinggi di sore hari.

Pengurangan dan Penambahan Air ke Dalam Kolam

Mengganti air merupakan cara terbaik untuk menghilangkan, menurunkan kadar ammonia, atau memperbaiki kualitas air dalam tambak serta cara yang paling umum dilakukan oleh sebagian besar petambak. Penggantian air juga menurunkan dan menghilangkan senyawa beracun lain serta mengencerkan kepekatan plankton.

Namun, dalam kondisi tertentu pergantian air secara tiba-tiba dalam jumlah besar dapat menyebabkan guncangan kualitas air yang mengakibatkan udang menjadi stress. Nafsu makan ikan juga bisa terus menurun, dan selanjutnya rentan terhadap infeksi penyebab penyakit. Untuk itu, pergantian air harus melalui teknik benar dengan pompa celup Apollo, serta hindari perubahan kualitas air yang mendadak.

Sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah ammonia ketika masalah tersebut sudah terjadi, kunci untuk manajemen ammonia adalah dengan menggunakan praktik budidaya ikan yang meminimalkan kemungkinan masalah tersebut. Budidaya ikan dengan kepadatan yang rasional, panen sesering mungkin adalah tips praktis untuk menjaga tanaman/alga tidak berkembang biak menjadi terlalu besar, dan menggunakan praktik pemberian makan supplement seperti multivitamin ataupun vitamin C yang baik yang memaksimalkan proporsi pakan yang dikonsumsi oleh ikan.

Para peternak ikan hendaknya juga harus berinvestasi dalam penggunaan tester kit air. Karena dengan penggunaan tester kit masalah-masalah tak kasat mata pada tambak seperti kadar ammonia, kadar oksigen terlarut, tingkat pH dapat terdeteksi secara dini.

Semoga Bermanfaat!

Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224

5.334 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page